Penggerek Buah Kakao (Conophomorpha cramerella)
Penggerek buah kakao (Conophomorpha cramerella) adalah hama penting yang paling sering menyerang tanaman kakao Indonesia. Hama ini menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil tanaman yang dibudidayakan dengan kerugian mencapai hingga 85%. Larva penggerek buah kakao yang juga dapat menginang pada tanaman rambutan ini, menggerek buah dan menyebabkan daging buah membusuk. Setelah kemudian ditinggalkan larva, pertumbuhan buah dan biji yang telah terserang akan menjadi terganggu. Biji akan saling menempel satu sama lain karena plasenta buah habis dimakan larva. Serangan penggerek buah kakao juga menyebabkan biji menjadi berdempetan dan kadar lemak biji menjadi turun hingga 4 sd 5 %. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa, kadar lemak merupakan salah satu komponen yang ditinjau dari penentuan mutu biji kakao.
Siklus hidup
Untuk menyelesaikan satu kali siklus hidupnya, hama PBK membutuhkan waktu antara 27 sd 33 hari. Imago alias ngengat PBK aktif menyerang di malam hari. Memiliki tubuh sepanjang 7 mm dan lebar 2 mm. Imago memiliki sayap berwarna hitam bergaris putih dan dapat terbang dengan jangkauan yang tidak terlalu jauh.
Ngengat biasa meletakan telur pada lekukan buah-buah muda yang panjangnya tidak lebih dari 7 cm, telur tersebut berwarna kemeraha-merahan hingga jingga dan berbentuk bulat lonjong berukuran panjang 0,4 mm dan lebar 0,2 mm. Lama stadia telur adalah 6 sd 7 hari.
Setelah menetas, telur menjadi larva dan mulai menggerek ke dalam buah kakao muda. Lubang gerekan biasanya terletak di bagian bawah tempat peletakan telur. Larva PBK yang panjangnya sekitar 1 mm dan berwarna kuning muda ini hidup, tinggal, dan menggerek di dalam buah selama 15 sd 18 hari.
Setelah waktu tersebut, larva kemudian keluar dari buah dan menjatuhkan diri ke tanah menggunakan benang-benang halus untuk kemudian menggulung dirinya dan menjadi kepompong di seresah-seresah daun di atas permukaan tanah. Lama stadia kepompong PBK tak lebih dari sekitar 6 hari.
Pengendalian
Pengendalian PBK dapat dilakukan dengan menerapkan rempesan buah dan atau panen sering, pelepasan musuh alami berupa semut hitam, inokulasi kutu putih, kondomisasi buah muda, pemangkasan teratur, pemupukan, dan aplikasi insektisida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar